Sejarah Terbentuknya ISEA
Pembentukan ISEA diawali dengan pertemuan rutin sejumlah senior yang merupakan mantan CEO dan Direktur perusahaan asuransi, dengan kegiatan berupa makan siang, bersilahturahmi dan saling tukar menukar informasi . Tokoh-tokoh asuransi yang kerap hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya :Bapak Prayogo Mirhad, Bapak Purwanto Abdulcadir, Bapak Rudi Wuwungan, Bapak Rudi Wanandi, Bapak Edi Darante, Bapak Suyono Supeno, Bapak Harry Diah
Acara kumpul-kumpul ini kemudian ditingkatkan kembali dengan mengadakan acara golf bersama pada tanggal 22 Januari 2001 di Bogor Raya, yang kemudian dilanjutkan dengan acara lunch gathering di Mercantile Athletic Club dengan menampilkan pembicara Bapak Prof Selo Sumarjan.
Mengingat pentingnya suatu wadah untuk berkumpul, maka para senior ini sepakat untuk membentuk sebuah Yayasan . Sejumlah nama sempat diusulkan untuk Yayasan tersebut, seperti “Indonesian Senior Insurer Circle”, yang kemudian disepakati namanya menjadi “ Yayasan Dharma Bhakti Eksekutif Senior Indonesia” agar kegiatan tidak terbatas pada sektor asuransi saja. Pembentukan Yayasan ini, terinspirasi oleh Yayasan di Amerika yang bernama International Executive Service Corps, yaitu foundation di Amerika yang menampung para mantan CEO agar mereka yang sudah sarat dengan pengalaman ini dapat dimanfaatkan untuk membantu perusahaan-perusahaan yang ingin berkembang dengan biaya yang relatif tidak mahal terutama di negara-negara berkembang dengan biaya relative murah hanya menanggung tiket&biaya penginapan, biasanya dalam jangka pendek 3-6 bulan.
Dalam perkembangannya, pada tanggal 1 Juni 2001, para tokoh-tokoh tersebut menyepakati terbentuknya suatu perkumpulan dengan nama ISEA (Indonesian Senior Executives Association). Keanggotaan perkumpulan ini, awalnya terdiri dari para mantan eksekutif industri asuransi. Selanjutnya pada tanggal 19 Juli 2002 dengan Akta Pendirian Notaris Noor Kholis Adam No.6, ISEA yang juga disebut Perkumpulan Ikatan Eksekutif Senior Indonesia resmi berdiri.
Jumlah anggota terus bertambah, hingga tercatat 70 orang pada saat ini, yang terdiri dari para eksekutif senior perusahaan asuransi maupun pejabat publik, baik yang masih menjabat ataupun sudah tidak aktif lagi. Disamping itu, ISEA juga membuka kesempatan bagi perusahaan yang minat untuk bergabung sebagai mitra korporasi atau Corporate Strategic Partner.
Dalam perkembangannya, ISEA menaruh kepedulian yang besar terhadap berjalannya tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance atau GCG) pada industri perasuransian di Indonesia. Hal ini terlihat dari partisipasi aktif ISEA dalam perumusan pedoman GCG sektoral bidang perasuransian, bersama Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), yang berhasil menerbitkan buku Pedoman GCG Perusahaan Asuransi dan Reasuransi tahun 2009 dan buku Pedoman GCG Bagi Perusahaan Pialang Asuransi, tahun 2011. Sejalan dengan ini ISEA melayani konsultasi berkaitan dengan GCG, antara lain dengan membantu pihak regulator dalam rangka sosialisasi dan implementasi.
Berkenaan dengan ini, ISEA sebagai perkumpulan para Senior Eksekutif di Indonesia merupakan wadah tempat berkumpulnya para profesional dengan segala pengetahuan, pengalaman dan kearifannya untuk mewujudkan visi ISEA sebagai Center of Excellence and Wisdom.
Berbagai program kepemimpinan telah dilakukan ISEA, diantaranya Board and Executive Development Program, yang dilaksanakan setiap tahun; angkatan pertama dimulai pada tahun 2005 dan selanjutnya saat ini sudah mencapai angkatan ke XIX. Disamping itu, ISEA terus mengembangkan program sharing knowledge dan experience dari para anggota senior untuk generasi penerus, dalam agenda “ Story Telling”. Berkenaan dengan ini ISEA menerbitkan buku dengan judul “Para Pentolan ISEA”.
ISEA telah beberapa kali berpindah lokasi sekretariat. Dimulai dari Wisma Dharmala Sakti (kantor Bp. Eddy Darante), Wisma Sudirman (kantor Bapak Marzuki Usman), di Arthaloka Building lantai 12, Unit 1205, Jl Jend Sudirman Kav 2, Jakarta Pusat 10220, dan saat ini di Rumah AAJI, jl. Talang Betutu No.17 kebon Melati, Jakarta Pusat atas bantuan Bapak Firdaus Djaelani.